Bagaimana Keluarga Dimulai

" Tuhan Allah berfirman :"Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." [ Kejadian 2:18 ].

[block:views=similarterms-block_1]

Keluarga-keluarga yang ada dimuka bumi ini, adalah merupakan rancangan Allah sendiri. Dialah yang berinisiatif menciptakan keluarga di muka bumi ini. Ketika Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah serta menghembuskan nafas hidup kedalam hidungnya, dan menempatkannya dalam taman Eden, maka Tuhan sendirilah yang berfirman, "tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja".

Ia sendiri yang mengambil " salah satu rusuk " dari manusia itu, dan dari " rusuk " itu dibangunNyalah seorang perempuan. Pengertian " rusuk " disini adalah ruang [chamber]. Jadi ketika Tuhan Allah mengambil "ruang" dari manusia itu, maka manusia itu menjadi "tidak lengkap" lagi tanpa seorang perempuan. Tanpa seorang perempuan, manusia itu tidak dapat memultiplikasikan dan memperluas dirinya melalui anak-anak ; karena hanya perempuan [ womb-man = manusia rahim ] yang dapat memberikan anak-anak kepadanya. Tanpa seorang perempuan, maka manusia itu kehilangan "sebagian dirinya", yang membuatnya "tidak utuh". Tetapi semua ini adalah rancangan sang Pencipta.

Demikianlah Tuhan Allah menghadirkan seorang perempuan bagi manusia itu sebagai penolong yang sepadan dengannya. Maka terciptalah apa yang disebut keluarga. Kejadian pasal 2 merupakan kisah bagaimana Tuhan Allah sendiri membangun keluarga pertama di muka bumi ini.

Setelah manusia jatuh dalam dosa, kita lihat ada banyak orang mencoba membangun keluarga. Namun tidak jarang keluarga-keluarga ini hancur berantakan dan tercerai-berai setelah sejangka waktu berjalan. Atau, kalaupun tidak bercerai, kehidupan yang ada di dalamnya sudah tidak seperti keluarga lagi. Masing-masing anggota keluarga sudah berjalan sendiri-sendiri. Suami, istri dan anak-anak mempunyai tujuan hidup masing-masing. Walaupun mereka masih hidup satu rumah, tidak ada lagi kesatuan seperti yang direncanakan Allah semula bagi suatu keluarga. Ini bukan saja terjadi pada keluarga-keluarga pada umumnya, namun seringkali terjadi juga dalam keluarga-keluarga yang menyebut dirinya Kristen. Mengapa ? Supaya genaplah firman Tuhan, "Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang membangunnya;". Jika bukan Tuhan yang membangun keluarga, sia-sialah usaha orang membangunnya, baik itu orang-orang pada umumnya maupun orang Kristen.

Sdr/i, keluarga adalah rancangan dan ciptaan Allah sendiri. Tak ada seorangpun yang dapat membangun keluarga. Marilah kita berserah dan mengizinkan Dia membangun keluarga kita sendiri. Amin.

Sumber: Gema Sion Ministry