Ingat Tuhan dalam Rencana-Mu

Oleh: Ev. Margareth Linandi

Dalam kehidupan ini, sebelum melakukan segala sesuatu perlu memikirkan perencanaannya. Seorang pemudi yang sudah berusia 25 tahun ke atas pasti sudah mulai memikirkan rencana-rencana yang akan ditempuh untuk jalan hidupnya. Ia mulai merencanakan hubungan serius dengan lawan jenis, lalu menikah. Merencanakan apa yang harus dilakukan setelah menikah? Merencanakan adanya bayi dalam keluarga baru, setelah itu merencanakan siapa yang boleh dan tidak boleh bekerja, dan lainnya. Intinya kehidupan manusia tidak lepas dari perencanaan.

Ada lagi seorang bos yang memunyai rencana bagaimana ia harus mengembangkan perusahaannya. Dia mulai membuka anak perusahaan di kota A, B, C dan mendapatkan untung bagi dia dan keluarga.



Seorang kaya raya divonis menderita kanker tentunya akan berencana untuk pergi berobat ke Singapura atau Penang dan sanggup membayar dengan terapi-terapi mahal yang dapat mematikan sel kankernya. Semua rencana indah dan berguna.

Dalam Yakobus 4 dikisahkan tentang seorang yang ingin pergi dan berdagang serta mendapat untung. Apakah salah jika kita membuat rencana? Tidak salah, justru bagus. Buatlah rencana sebaik mungkin, tetapi Yakobus 4:13-17 mengingatkan kita untuk melibatkan Tuhan dalam perencanaan kita bukan dengan mengandalkan otak dan pikiran kita saja.

Mengapa kita harus melibatkan Tuhan dalam rencana kita?

Penulis mencatat ada 3 alasan:

1. Karena kita tidak tahu sampai kapan kita bisa hidup.
Umur manusia ada di tangan Tuhan. Tuhanlah yang empunya hidup kita dan mengatur hidup kita termasuk rencana kita. Walau kita sudah berencana sebaik mungkin, belum tentu besok kita masih bisa hidup.

2. Karena rencana kita yang kita buat belum tentu sesuai dengan rencana Tuhan dan menyenangkan hati Tuhan.

3. Karena mungkin saja rencana kita membuat Tuhan berduka.

4. Rencana kita tidak sesuai dengan rencana Tuhan.

Biarlah ketika kita berencana sesuatu, kita bisa mengatakan, ”Jikalau Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” (Yakobus 4:15).

Jikalau apa yang kita rencanakan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan dan Tuhan menggagalkannya, jangan kecewa dan marah karena rencana Tuhan lebih mulia di atas segala-galanya. Amin. Tuhan memberkati.