Masalah.. Siapa Takut..?

Oleh: Pdt.Yahya Mulyono

Banyak orang yang takut menghadapi masalah. Bahkan kita sering mendengar doa orang Kristen yang meminta kepada Tuhan agar dihindarkan dari masalah kehidupan. Padahal di balik masalah itu ada berkat terselubung yang disediakan Tuhan bagi kita. Di balik masalah yang kita hadapi pasti ada hikmatnya, yang akan membuat kita kagum akan karya Tuhan yang ajaib itu.

Kita akan merenungkan kisah yang terjadi dalam kitab Lukas 1:5-25, di mana kita menemukan beberapa pelajaran rohani di dalamnya:

1. Hidup benar tapi ada masalah.

Zakharia dan Elisabet adalah pasangan suami istri yang hidup benar dan saleh (ayat 6), tapi mereka tidak mempunyai anak sebab Elisabet mandul (ayat 7).

Ini problem sosial bagi mereka, sebab berdasarkan tradisi Yahudi pada waktu itu perempuan yang mandul dianggap mengalami “kutuk” (Ulangan 28:18). Padahal mereka berdua adalah orang yang taat dan saleh, seharusnya mereka menerima “berkat” dari Tuhan, termasuk berkat buah kandungan (Ul.28:4). Tidak mengherankan banyak kasus dalam kisah rumah tangga di Perjanjian Lama karena istri yang mandul atau tidak bisa mempunyai anak (kasus keluarga Abram, keluarga Elkana, dll). Mengapa orang benar menghadapi masalah? (bandingkan hidup Ayub). Ingat! Selama kaki kita menginjak bumi ini masalah demi masalah akan terus kita hadapi, sampai kematian menjemput kita. Justru melalui masalah itulah orang benar akan dimurnikan dan dibawa pada pengalaman-pengalaman supranatural bersama Tuhan.

2. Mujizat terjadi karena ada masalah.

Arti nama Zakharia dalam bahasa Ibrani adalah “TUHAN telah mengingat”. Sedangkan Elisabet artinya “janji TUHAN”. Diperkirakan usia Elisabet waktu itu sudah mencapai 60 tahun (ayat 7 memakai istilah “lanjut umurnya”). Berdasarkan logika, tidaklah mungkin sudah lanjut umur dalam kondisi mandul bisa mempunyai keturunan. Bahkan mungkin bertahun-tahun lamanya Zakharia dan Elisabet menanggung rasa malu karena belum memiliki keturunan. Bukankah kemandulan (sesuatu yang tertutup) juga menekan dalam hidup kita. Mungkin bukan mandul karena tidak punya anak, tapi kita merasa bisnis dan karier kita mandul (tertutup sudah, tidak bisa diselamatkan lagi). Mungkin kita merasa rumah tangga tidak bisa dipulihkan lagi. Semuanya sepertinya tertutup dan tidak ada jalan keluar untuk membukanya. Ingat! TUHAN masih mengingat janji-Nya (perpaduan nama Zakharia dan Elisabet). DIA TUHAN yang tidak ingkar janji, apa yang difirmankan-Nya selalu digenapi. Akhirnya, mereka bisa mempunyai anak (Luk.1:57-66) dan anaknya diberi nama Yohanes. Nama Yohanes (Yunani)adalah sama dengan Yokhanan (Ibrani) yang artinya: “TUHAN menunjukkan perkenan / melimpahkan rahmat”. Biarkan masalah mendatangi hidupmu, sampai waktu perkenan Tuhan dinyatakan dan tahun rahmat Tuhan dinyatakan, maka yang mandul/tertutup akan dibuka oleh kuat kuasa-Nya. Anda tidak akan pernah mengalami mukjizat jika Anda tidak menghadapi masalah. Melalui masalah itu kita bisa melihat campur tangan Tuhan dalam waktu perkenanan-Nya.

3. Miliki iman dalam menghadapi masalah.

Seharusnya iman Zakharia tumbuh setelah mendengar sabda yang disampaikan malaikat Gabriel (ayat 13), tapi justru Zakharia meragukan firman itu, karena ia merasa sudah tua dan istrinya mandul (ay.18). Akibat ketidakpercayaannya itu Zakharia menjadi bisu (ayat 20). Untuk menghadapi masalah dan agar dapat mengalami mukjizat Tuhan dibutuhkan iman. Belajar untuk menangkap firman Tuhan sebab iman itu timbul dari mendengar akan firman (rhema) Kristus (Roma 10:17). Ketika Anda menangkap firman dan iman timbul, maka saat itu Anda sedang “mengandung” dan siap untuk “melahirkan” sesuatu. Respon Maria berbeda dibandingkan Zakharia (walaupun kasus yang dihadapi hampir sama yakni melawan kemustahilan. Tapi Maria menerima dengan sungguh-sungguh firman itu dan bersedia melakukannya, “Jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk.1:38). Hanya dengan iman sebesar biji sesawi (kecil) maka kita sanggup memindahkan gunung (besar). “Hanya satu yang DIA minta agar kita PERCAYA.., sampai MUKJIZAT menjadi nyata…” (YM)

Salam kasih:
Pdt.Yahya Mulyono
Twitter : @yahya_mulyono