Menjadi Terang dan Membawa Terang

oleh: Billy Fredrik Sobalely

Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. (Yesaya 60:1)

Ada sebuah cerita tentang seorang raja di suatu kerajaan yang begitu besar. Raja ini sudah tua dan dia sadar akan fisiknya yang mulai lemah, oleh sebab itu raja mengadakan sayembara bagi anak-anaknya untuk menggantikan posisi dia sebagai raja. Raja ini memiliki tiga orang anak laki-laki yang pintar, gagah dan pemberani. Raja mengadakan sayembara, dengan tantangan ada suatu ruangan kosong, dan ruangan kosong itu harus di isi penuh oleh suatu benda atau barang.

Lalu raja memberikan uang modal kepada anak-anaknya sebesar 1.000.000 dan yang memiliki uang sisa paling banyak akan terpilih menjadi raja yang baru. Anak pertama membeli dan mengisi ruangan itu sampai penuh dengan kerupuk seharga 500.000 dan uang sisanya 500.000. Lalu anak kedua mengisi ruangan sampai penuh dengan kapas seharga 300.000 dan uang sisanya 700.000. Lalu anak ketiga pun membeli sesuatu untuk mengisi ruangan itu sampai penuh dengan suatu pelita yang bercahaya. Harga pelita itu adalah 1.000 dan uang sisanya adalah 999.000. Lalu raja melihat cara berfikir anak ketiga yang begitu luas dan begitu sederhana. Raja pun memutuskan anak ketiga menjadi raja.


Kita mau belajar dari cerita di atas tentang menjadi terang dan membawa terang. Terang adalah sesuatu yang dapat dilihat yang dihasilkan oleh cahaya. Selain ada terang Allah pun menciptakan kegelapan. Tetapi Allah melihat terang itu baik lalu dipisahkannya dari yang namanya kegelapan (Kejadian 1:4). Kita belajar bahwa terang mampu mengisi setiap kehidupan yang penuh dengan kegelapan.


Di dalam kehidupan kita, Tuhan Yesus mengajarkan agar kita hidup dalam terang artinya adalah hidup dalam Yesus Kristus, dimana Yesus yang menjadi cahaya dalam terang itu. Salah satu sikap hidup dalam terang adalah hidup dalam kasih. Kasih adalah suatu sikap yang sangat mendasar dalam kehidupan setiap manusia.
Kasih itu bukan hanya sekedar menolong ataupun berbagi. Tetapi kasih adalah bagaimana sikap iman kita. Kalau kita hanya menolong tetapi dengan paksaan itu bukan kasih. Kalau kita memberi tetapi tidak iklas itu pun bukan kasih. Karena kasih mengajarkan untuk mengasihi dengan hati iman yang sungguh-sungguh untuk mengasihi. Hidup dalam kasih pun berarti hidup untuk rendah hati. Rendah hati berarti selalu bersyukur untuk apa yang diterima. Tidak mengeluh akan kesulitan-kesulitan hidup. Karena orang yang memiliki sikap menjadi terang yakin bahwa cahaya Tuhan mengisi hidupnya.
Ketika kita sudah hidup dalam terang kita harus membawa terang itu kepada setiap orang. Jangan kita biarkan terang itu hanya menyinari satu tempat saja, tetapi biarlah terang ini mampu menyinari semua tempat yang gelap. Artinya kita harus menjadi berkat bagi semua orang. Sikap terang yang telah kita pahami yaitu tentang kasih dan sikap selalu bersyukur. Dari sikap ini kita akan menghasilkan buah yang luar biasa. Buah itulah yang harus kita bagikan dengan sukacita. Sehingga setiap orang boleh hidup dalam terang yang berasal dari cahaya Tuhan Yesus yang membuat kehidupan penuh dengan sukacita di dalam Tuhan.


Mari kita hidup menjadi terang dan membawa terang dalam dunia ini. Karena Tuhan ingin anak-anakNya tidak hidup lagi dalam kegelapan. Melainkan hidup dalam terang Kristus Yesus. Sehingga kehidupan ini penuh dengan kedamaian dan memberikan hasil untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Amin