Tabut Suci

Oleh: Mang Ucup

Artikel di bawah ini didapat dari milis tetangga dan merupakan karya dari Mang Ucup. Siapakah Mang Ucup? Untuk lebih mengenal dia, Anda dapat mengunjungi di website http://www.mangucup.org

Apakah masih ingat film Indiana Jones dengan judul "Raider of the lost ark", dimana ia menemukan Tabut suci di dalam pyramid. Itu sih film mang Ucup, apakah mang Ucup tidak mengetahuinya bahwa s/d detik Tabut Suci tersebut belum diketemukan?

[block:views=similarterms-block_1]

Tabut suci itu apa? Baiklah saya ingin menjelaskan sedikit tentang Tabut Suci tersebut. Ketika Nabi Musa keluar dari negara Mesir, Musa membuat sebuah peti yg disebut tabut. Dalam bahasa Inggrisnya disebut ARK. Perkataan ark ini sebenarnya berasal dari bahasa Ibrani yg berarti peti. Di dalam tabut itu disimpan tiga macam barang yang dianggap suci, karena barang tersebut berasal dari Allah. Di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian. Benda pertama melambangkan (tongkat Harun) kekuasaan Allah, benda kedua (roti = mana) melambangkan kasih sayang Allah kepada umat manusia, benda ketiga melambangkan keinginan Allah agar manusia tidak melakukan dosa. Keajaiban pertama di dalam tabut tersebut, ialah walaupun mana atau roti itu sudah ribuan tahun umurnya, tetapi masih tetap saja segar, tidak rusak. Mulai dari ukuran maupun bentuknya itu semuanya adalah hasil disain dari Tuhan Allah sendiri. (Keluaran 25:10-22)

Bagaimana bentuknya tabut tersebut? Tabut itu dari kayu akasia yang panjangnya 110 sentimeter, lebar dan tingginya masing-masing 66 sentimeter yg di lapisi bagian dalam dan luarnya dengan emas murni begitu juga bingkainya dari emas. Tutupnya peti itu dari emas murni, panjangnya 110 sentimeter dan lebarnya 66 sentimeter.

Tabut itu kudus sehingga bisa di symbolkan sebagai Tuhan Allah sendiri.

Sebagai salah satu contoh dengan menggunakan tabut tersebut mereka bisa menyeberangi sungai Jordan yang dalam, tanpa harus melalui jembatan, jadi arus sungai itu bisa di stop dan di tahan oleh tabut. Dengan mana mereka bisa menyebrangi sungai, seperti dahulu ketika bani Israel jalan ditengah lautan.

Josua 3:13 & 16 Nanti apabila para imam yang memikul Peti Perjanjian TUHAN menginjakkan kakinya ke dalam air di Sungai Yordan itu, arus airnya akan terputus; air yang mengalir dari hulu akan terbendung di satu tempat. Sehingga umat Israel dapat menyeberang di atas tanah kering berhadapan dengan kota Yerikho.

Bahkan tabut ini bisa digunakan sebagai senjata untuk perang. Bani Israel membawa tabut dan mengitari kota Yerikho selama 7 kali, langsung benteng kotanya ambruk hancur, sehingga akhirnya mereka bisa menyerbu ke dalam kota Yerikho.

Ketika bait suci yang pertama selesai dibangun oleh Raja Salomo, maka tabut tersebut disimpan di dalam bait suci itu, setelah itu tidak jelas ada dimana dan kemana tabut tersebut. Mereka mencari ribuan tahun, tetapi tidak pernah ada yang menemukannya.

Ternyata tabut suci tersebut ada di Aksum - kota bagian utara dari Etiopia. Tabut tersebut sudah disimpan disana sejak sekitar 3.000 th yang lampau, sejak kerajaan Salomo. Disimpan di dalam satu tempat rahasia, di dalam gua dibawah tanah dari gereja "Zion of Mary". Gua tersebut dijaga dengan ketat oleh para imam dari keturunan raja Israel. Tabut tersebut di simpan di dalam ruangan yang di kelilingi oleh tujuh tembok. Hanya ruangan dari tembok pertama sampai dengan ke empat bisa digunakan untuk berdoa oleh para imam disana. Dan untuk ruangan ke lima maupun ke enam hanya boleh dimasuki oleh para tetua imam saja. Sedangkan yg boleh masuk keruangan paling dalam atau ruangan ketujuh dimana tabut tersebut disimpan, hanya seorang imam pilihan saja, yakni yang menjadi penjaga dari tabut suci tersebut.

Imam penjaga tabut, tidak diperkenankan keluar dari gua tersebut, bahkan ia hanya diperbolehkan keluar sampai dengan keruangan ke enam saja, untuk mengambil makanan/minuman yg dibawakan oleh imam tetua lainnya. Ia harus tinggal diruangan tersebut selama hidupnya, bahkan ia harus puasa dan berdoa selama 225 hari dalam setahun. Apabila ia mati maka ia akan digantikan oleh imam pilihan lainnya.

Kenapa tabut suci itu bisa berada di negara Etiopia? Terakhir kali yang mengisahkan bahwa tabut suci masih berada di tangan orang Israel ialah ketika, Salomo mengusir putri Firaun istrinya dari tempat dimana tabut suci itu berada, sebab istri Firaun tidak percaya kepada Tuhan Allah (2 Tawarih 8:11). Sejak saat itu benda (tabut) yang dianggap paling penting dan paling suci oleh bani Israel menghilang dari sejarah Israel maupun dari Alkitab. Apa yang terjadi dengan tabut tersebut?

Baiklah kita ikuti sejarah dari Raja Salomo, berdasarkan sejarah dari Kerajaan Etiopia, Ratu dari Negara Syeba telah menikah dengan Raja Salomo, ia sedemikian menyayangi Ratu tersebut sehingga ia boleh minta apa saja dari dia. 2 Tawarih 9:12 Selain hadiah-hadiah balasan yang biasanya diberikan oleh Salomo, Salomo juga memberikan kepada ratu dari negeri Syeba itu segala yang dimintanya.

Dari hasil perkawinannya dengan Ratu dari Syeba, Salomo dapat seorang Putera. Pangeran Menelik I dari Etiopia adalah puteranya dari Raja Salomo.

Bahkan Kaiser Haile Selasie adalah keturunannya dari Pangeran Menelik I, maka dari itu ia menamakan dirinya juga sebagai "The Lion of Judah", karena ia adalah keturunan langsung dari Raja Salomo.

Berdasarkan kitab sejarah dari resmi dari negara Etiopia yang lebih dikenal dengan nama "Glory of Kings" (Kebra-Nagast) disitu tercantum apa yg telah terjadi dengan tabut perjanjian tersebut. Ketika Ratu dari Syeba meninggal dunia Pangeran Menelik I pada saat itu sudah berusia 19 th. Ia berhasrat meninggalkan Yerusalem untuk kembali kenegara Ibunya untuk diangkat menjadi raja disana. Sebelum ia berangkat, Raja Salomo telah memerintahkan para tukangnya untuk membuatkan duplikat dari Tabut Suci yang akan dihadiahkan kepada Pangeran Menelik I, sebab ia adalah putera dari istri kesayangannya - Ratu dari Syeba. Maklumlah Pangeran Menelik I telah dididik oleh Raja Salomo untuk percaya dan taat kepada Tuhan Allah.

Pada saat pesta perpisahan Pangeran Menelik I membunuh para imam penjaga Tabut Suci dengan minuman anggur yang sudah dicampur dengan racun. Dan ia membawa Tabut Suci yang asli ke Aksum (Etiopia) beserta para imam yang benar-benar taat kepada Tuhan Allah, karena ia melihat para istri dari Raja Salomo semuanya sudah tidak percaya kepada Tuhan Allah lagi, mereka semuanya sudah menjadi murtad dan berdosa terhadap Tuhan Allah, oleh sebab itulah Tabut Suci nya dicuri dan dibawa oleh dia kenegaranya. Sedangkan copy dari Tabut Suci yang seyogianya untuk dia, ditinggal olehnya di dalam bait suci.

Para imam di dalam bait suci tidak bisa membedakan antara yang asli dan dan copy-annya. Pangeran Menelik I berangkat membawa Tabut Suci tersebut dengan catatan akan dikembalikan kembali ke Yerusalem pada saat bangsa Yahudi sudah tidak murtad lagi terhadap Tuhan Allah, ternyata sampai dengan 3000 tahun kemudian hal ini belum terjadi.

Para Imam Israel dan Pangeran Menelik I menamakan dirinya sebagai "Betha Israel" dan sekarang mereka lebih dikenal sebagai suku Falasha. Keturunan dari Pangeran Menelik I memerintah negara Etiophia sehingga wafatnya Kaiser Heila Selassie di th 1975.

Mungkin anda tidak percaya bahwa sudah dari dahulu banyak sekali penganut agama Yahudi di negara Etiopia, bahkan ini tercantum di Alkitab Perjanjian Baru Kisah 8: 27 Pada waktu itu ada seorang pegawai istana Etiopia yang sedang dalam perjalanan pulang ke negerinya. Orang itu seorang pegawai tinggi yang bertanggung jawab atas semua kekayaan Kandake, ratu negeri Etiopia. Orang itu telah pergi ke Yerusalem untuk berbakti kepada Allah dan sekarang sedang kembali dengan keretanya. Sementara duduk di dalam kendaraannya itu ia membaca Buku Nabi Yesaya.

Bangsa Israel sebenarnya sudah mengetahui hal ini bahkan pernah di muat di majalah B"nai B"rith Messenger, bahkan Anda bisa membaca di Encyclopedia Britannica satu artikel: It (Aksum-Aduwa) contains the ancient church where according to tradition, the Tabot, or Ark of the Convenant brought from Jerusalem by the son of Salomon and the Queen of Sheba, was deposited and is still supposed to rest.

Bahkan sudah tercantum di dalam Alkitab bahwa pada suatu saat Tabut Allah akan dibawa kembali dari negara Etiopia ke Yerusalem Yesaya 18,1,7 : Dari sebuah negeri di seberang sungai-sungai Sudan terdengar dengingan serangga.

Hai, kamu semua yang mendiami bumi! Perhatikanlah apabila panji-panji dinaikkan di puncak gunung-gunung! Dengarlah apabila trompet dibunyikan!

Akan tiba saatnya persembahan-persembahan disampaikan kepada TUHAN Yang Mahakuasa dari negeri itu yang dilintasi sungai-sungai, dari bangsanya yg kuat dan perkasa, dari orang-orangnya yang tinggi dan berkulit halus dan ditakuti di seluruh dunia. Mereka akan datang ke Bukit Sion, ke tempat TUHAN Yang Mahakuasa disembah.