Seperti di Penjara

Oleh: Sujud Prasetio

Sewaktu saya tinggal di asrama, ada dua teman saya yang sedang bermasalah, padahal hanya persoalan sepele. Oleh karena tidak cepat di selesaikan akhirnya persoalannya menjadi bertambah-tambah dan panjang. Ternyata persoalan tersebut membawa permusuhan yang tidak mudah di carikan jalan damainya. Masing-masing bersikeras tidak mau mengalah. Akibatnya kedua teman saya menyimpan kepahitan satu dengan yang lain. Jika mereka tergabung di satu team, keduanya tidak mau tegur sapa seolah-olah tidak mengenal satu dengan yang lain dan mereka sering bersikap salah tingkah sendiri.

[block:views=similarterms-block_1]

Kebencian dan kepahitan yang di alami oleh kedua teman saya itu telah membuat mereka hidup dengan tidak bebas. Masalah ini pun mungkin kita pernah mengalami. Jika kita bertemu dengan orang yang tidak kita senangi, maka yang terjadi adalah kita tidak merasa tenang dan tidak bebas. Ketika kita tidak bisa mengampuni seseorang, maka kita telah memasukkan orang tersebut ke dalam penjara; dan ketika kita mengampuni seseorang berarti kita telah membebaskan orang tersebut dari dalam penjara. Siapakah orang tersebut? Tidak lain adalah diri kita sendiri. Jadi jika saat ini saudara masih menyimpan kepahitan, ampunilah dia, karena saudara sedang membebaskan anda sendiri. Tidak ada jalan lain untuk hal ini, kecuali melepaskan pengampunan.

Memang tidak mudah untuk memberikan pengampunan, tetapi firman Tuhan mengajarkan agar kita jangan membenci saudara-saudara kita, Rasul Yohanes berkata, jika kita membenci saudara kita berarti kita adalah seorang pembunuh (I Yoh. 3:15), bahkan TuhanYesus sendiri mengajarkan, kalau kita membenci saudara kita berarti kita telah membunuhnya di dalam hati. Jika kita mengasihi Tuhan berarti kita juga mau melakukan perintah Tuhan. Mengampuni seseorang bukan masalah bisa atau tidak bisa, tetapi persoalannya adalah apakah kita mau. Keberanian tidak hanya di butuhkan untuk membela hak kita, tetapi keberanian juga di butuhkan untuk mengampuni. Bagaimana dengan Anda, apakah masih ada kebencian yang berakar di dalam hati Anda? Tidakkah Anda ingin hidup bebas? Ampunilah kepada orang yang telah menoreh luka di hati Anda dan biarkan damai sejahtera Tuhan memenuhi hati Anda.