Siapakah Nama Tuhan yang Disembah oleh Abraham, Ishak, dan Yakub?

Oleh: Rudy Lee

Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya. (Zakharia 14:9) terjemahan LAI ini sangat rancu karena TUHAN itu bukan nama tetapi gelar.

Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. (Yesaya 42:8)

Jika kita perhatikan ayat-ayat di atas. Demikian juga dengan (Terjemahan LAI): Mazmur 83:19; Keluaran 3:15; Mazmur 102:13. Maka bila kita tanyakan pada orang Kristen, “Siapakah nama sesembahan orang Kristen dalam perjanjian lama?” Semua akan menyebut TUHAN!!! Padahal TUHAN itu bukan nama tetapi gelar/jabatan.

Kita harus dapat membedakan antara NAMA dan GELAR/JABATAN!!

[block:views=similarterms-block_1]

Gelar/ Jabatan itu misalnya: Dokter, Walikota, Presiden, Lurah, Pendeta, dll. Sedangkan Nama itu misalnya: Eko, Yanto, Parjo, Teguh dll.

Perhatikan Zakharia 14:9… Nama-Nya satu-satunya. Yang berarti tidak ada yang lain, sama seperti Yeshua adalah satu-satunya juru selamat, yang berarti juga tidak ada nama lain yang olehnya manusia mendapat keselamatan (Kisah 4: 12 dan Yoh 14:6)

Siapa sebenarnya Nama Bapa kita dalam Perjanjian Lama (kami menyebutnya Tanakh)? Sayang sekali di Alkitab resmi terjemahan LAI tidak dicantumkan satu pun Nama-Nya. Sehingga ibarat orang yang bertanya pada Eko: Siapakah nama bapakmu Eko?? dan si Eko menjawab: Nama bapak saya adalah “Ayah”. Nah bagaimana bila Anda bertemu dengan orang seperti ini? Lucu bukan? Karena Ayah itu bukan nama tetapi gelar/jabatan. Karena sudah menikah dan menjadi seorang ayah.

Demikian pula dengan orang Kristen yang punya Bapa surgawi tetapi tidak mengenal Nama-Nya...wah sungguh tragis sekali. Untuk mengetahui nama Bapa kita di surga pada zaman perjanjian lama (kami menyebutnya Tanakh, untuk selanjutnya kami menulisnya dengan Tanakh) memang sulit selama kita menggunakan acuan terjemahan bahasa Indonesia resmi LAI, karena memang TIDAK ADA. Karena telah ditiadakan. Tetapi coba kita lihat Alkitab versi lain:

Alkitab bahasa Jawa: Sang Yehuwah nuli bakal jumeneng Ratu, misesani salumahing bumi; ing wektu iku mung Pangeran Yehuwah kang jumeneng mribadeni lan mung asmane kang ana (Zakharia 14:9)

Alkitab Mandarin: Yeh Ho Hwa pik chwo jien tik tek wang na rek Yeh Ho Hwa thuk I u ol tek. Yahweh menjadi raja seluruh bumi pada hari itu Yahweh adalah satu2nya (Sa Chia Li Ya Shu – Kitab Zakharia 14:9)

Dari dua terjemahan kitab ini jelaslah bahwa nama Bapa kita di surga itu adalah YAHWEH atau dalam dialek lain menjadi JEHOVA, YEH HO HWA. Dalam Alkitab resmi Nama YAHWEH itu dapat dilihat di kamus belakang di tulisan TUHAN (huruf kapital semua).

YAHWEH tidak pernah menyuruh mengganti nama dengan Nama lain bahkan Ia berkata bahwa Nama-Nya itu turun temurun dan selamanya (Mazmur 102 : 13) dan memang nama itu tidak bisa diubah, misalnya: Ada seorang yang bernama Eko, maka kalau ia ditanya oleh orang Amerika “What is your name?" Ia pasti tidak akan menjawab: “My name is one” Walaupun nama Eko itu mempunyai arti “Satu”.

Masalah lainnya yang muncul adalah: Sebagai orang Kristen kita sering menyebut Sang Pencipta dalam Perjanjian Lama dengan sebutan Allah, yaitu sebagai istilah Tuhannya orang Israel dalam Perjanjian lama. (Kejadian 1: 1–5)

Allah sebagai Sang pencipta itu bahkan di panggil Sebagai Bapa kita secara rohani (Roma 1:7) Bahkan disembah siang dan malam (Wahyu 19:10; Wahyu 22:9)

Dalam hal ini pun orang Kristen tidak mengerti siapa sebenarnya Allah itu yang disebut terus menerus bahkan setara dengan Bapa di surga. Perhatikan referensi buku di bawah ini:

  1. ALLAH : Nama DEWA bangsa ARAB, yang mengairi bumi (“PASING OVER” Oleh Muh. Wahyuni Nafis 1998, halaman 85)

  2. ALLAH : Nama DEWA yang disebut-sebut suku QURAISY, bangsa ARAB, bersama-sama dewi AL LATA dan dewi AL UZZA (Kelengkapan Tarikh Nabi MUHAMMAD SAW, Oleh K.H Moenawar Chalil, Jilid 1, halaman 223

  3. ALLAH: Nama DEWA yang disembah penduduk MEKKAH (Agama Manusia, Kata pengantar Djohan Ef fendi, 1985, halaman 258)

  4. ALLAH: Nama DEWA tertinggi bangsa ARAB bersama-sama DEWI AL LATTA dan DEWI AL UZZA yang disembah sejak dahulu kala, tertulis di dalam inskripsi Arab (Keberagaman Yang Saling Menyapa, Oleh Drs. Moh Sabri MA, 1999, halaman 70)

  5. ALLAH: Is the name of pagan deity from Babylon; he had wife name AL LATA, and who migrated with him, over 3500 years period, to Mecca. Based on inscriptions found in stone, Quran and Hadits. (Allah Devine of Demonic, by Steven van Natan, 1995, page 1)

  6. ALLAH: Orang Kafir Quraisy menyembah dewa yang bernama ALLAH. Bagi Islam Tuhan sesungguhnya bernama ALLAH. Lalu orang barat menganggap umat Islam itu musrik (pagan) karena menyembah ALLAH. Orang Islam menjelaskan bahwa yang mereka sembah bukan AL LAH masyarakat Purba. (Konflik Islam-Kristen, Pengantar. Deliar Noer, H. Sudarto, 1999, Halaman 162-163)

  7. ALLAH: Diam di dalam Ka’bah yang disebut Baitullah atau Rumah ALLAH. Sebelum Islam, terdapat 360 berhala di dalam dan di sekitar Ka’bah Baitullah. Di sekeliling Baitullah ini terdapat Patung AL LATA sebagai dewi musim panas, AL UZZA dewi musim dingin, AL MANAH dewi penentu nasib, AL HUBAL ada di dalam Baitullah sebagai menantu ALLAH yaitu suami AL MANAH. (Hadits Shahih Bukhori 1187, Bidah-bidah di Indonesia, Oleh Drs K.H Bad ruddin Hsubky, 1994, Halaman 81)

  8. ALLAH: Adalah suatu NAMA yang telah dikenal sebelum Al’quran diwahyukan. (Ensiklopedia Islam, Jakarta, 1996, Halaman 23)

  9. ALLAH: Adalah nama Tuhan dalam bahasa Arab (Kamus besar bahasa Indonesia tahun 1996, halaman 27. Dep Pendidikan dan Kebudayaan, Terbitan Balai Pustaka)

Dari beberapa referensi di atas jelaslah bahwa ALLAH itu dalah suatu nama pribadi sesembahannya orang Arab sama seperti YAHWEH yang adalah nama suatu pribadi yaitu sesembahan umat Israel. Setelah kita mengetahui kebenaran ini marilah kita menyebut sesembahan kita dengan benar, yaitu YAHWEH yang adalah Bapa kita di surga. dan jangan lagi kita menyebut Allah sebagai istilah Tuhan dalam kitab Tanakh, karena itu adalah nama Berhala yang disembah oleh orang2 jaman pra Islam, untuk itulah kita pakai istilah Tuhan dari bahasa aslinya saja yaitu ELOHIM, atau bila kata ELOHIM ini masih asing di telinga kita karena belum terbiasa, pakailah istilah bahasa sendiri yaitu bahasa Indonesia dengan tidak lagi menyebut Allah tetapi “Tuhan”. Karena Elohim dan Tuhan itu sama, Elohim itu dalam bahasa Ibrani artinya Tuhan, sama dengan Tuhan dalam bahasa Indonesia. Bagaimana? mau membuka hati untuk dibimbing oleh Roh Kudus? Terimalah paradigma baru ini agar kita berkenan di hadapan Bapa kita Yahweh.

Bagaimana asal mulanya nama YAHWEH itu bisa hilang di Alkitab kita? Dan justru Allah banyak disebut?

Sebelum abad 13 penduduk Indonesia tidak pernah mengenal sebutan ALLAH maupun ELOHIM / YAHWEH yang mereka kenal adalah Sang Hyang Widi, Brahma, Wisnu, Siwa, Ganesa, Budha, Hindu Karena agama Hindu dan Budha sudah lebih dulu masuk.

Tetapi pada abad 13 datanglah pedagang-pedagang Arab ke Indonesia, berdagang sambil menyebarkan Agama Islam. Ketika Islam mulai diterima di Indonesia, saat itulah sebutan ALLAH mulai dikenal dan tersebar ke seluruh Indonesia.

Pada abad 18 masuklah penginjil-penginjil dari Jerman yaitu:

  1. Joseph Kamph ke Maluku

  2. Riddel dan Schwarz ke Minahasa

  3. Valentijn ke Sangir Talaud

  4. Denninger ke Pulau Nias

  5. Nomensen ke daerah Tapanuli

Mereka datang membawa kitab suci berbahasa Jerman, dan kata Elohim telah diterjemahkan menjadi Gott. Tetapi karena kata Gott ini tidak dikenal di Indonesia, maka perlu diterjemahkan ke dalam kata yang bisa dimengerti oleh masyarakat luas pada zaman itu, yang mengandung arti yang disembah atau sesembahan.

Pada zaman itu kata ALLAH-lah yang sudah menyebar ke dalam masyarakat, maka kata Gott akhirnya diterjemahkan menjadi ALLAH, dan akhirnya kata ALLAH itu diterima sebagai istilah Pencipta dalam Perjanjian Lama. Sehingga orang Kristen akhirnya menganggap bahwa Allah nya dg orang muslim dan Kristen itu sama, hanya bedanya orang Kristen melalui Yeshua Sedangkan orang Islam itu langsung, tanpa Yeshua!!! Padahal Tuhannya orang Islam itu disebut dg istilah zat (Catatan kaki Surat AlFatihah Alquran Depag) sedangkan Elohim adalah Roh (Yoh 4:24)

Para Theolog Kristen merasa keberatan bila Allah itu dihilangkan dengan alasan: ALLAH itu cognate dengan El, Eloah, Eloim (Bahasa Ibrani) dan Elah (Bahasa Aram) serta Alaha (Bahasa Syiria) Apakah ini BENAR ? Jelas salah, karena El berarti kuat. Dalam bahasa Arab diterjemahkan il. Dari bentuk dasar El menjadi Eloah atau ilah yang berarti sesembahan, baik Eloah, Elah, ilah. Alaha bukanlah nama diri melainkan istilah Timur Tengah bagi yang disembah. Jadi, Eloah itu cognate dengan kata ilah dan bukan Allah.

ALLAH itu nama (Qs 20:14) yaitu tuhannya orang Arab (Qs 27:91) yang berdiam di Mekah (Qs 106:3). Sebagai bukti bahwa ALLAH itu nama dan bukan gelar, terbukti bahwa ALLAH tidak dapat dibuat jamak, dan tidak bisa diterjemahkan.

ilah bentuk jamaknya adalah alihah. Eloah bentuk jamaknya Eloim.

Apakah bentuk jamak dari ALLAH?? Demikian pula YAHWEH sebagai nama diri tidak dapat dibuat jamak. Sekali lagi, baik YAHWEH maupun ALLAH ini dua oknum roh dan kuasa yang berbeda. Sadarilah ini sebagai suatu fakta penting agar kita jangan gegabah menganti nama sang pencipta yaitu YAHWEH menjadi ALLAH ( dalam Alkitab LAI, penggantian ini kurang lebih ada 297 kali).

Untuk itulah demi untuk sempurnanya penyebutan sesembahan kita, ubahlah:

TUHAN (Huruf kapital semua) diubah dengan YAHWEH (Lihat kamus Alkitab)

Allah diganti dengan Elohim atau Tuhan (lebih tepat kalau pakai Elohim)

allah (huruf depannya menggunakan huruf kecil) diganti dengan ilah (untuk membedakan sesembahan yang bukan oknum surgawi)

Inilah pendapat orang-orang Kristen yang berusaha untuk mempertahankan nama Allah:

Ada orang yang tidak bisa menerima nama YAHWEH dengan mengatakan bahwa ajaran Yahweh/ Elohim itu sesat, tetapi anehnya mereka kok menyebut HALELUYAH padahal kata ini berasal dari HALELU yang artinya PUJILAH dan YAH yang adalah berasal dari kata YAHWEH, berarti kalau bicara Haleluyah berarti PUJILAH YAHWEH. Dan bila orang berkata Elohim itu sesat tentunya jangan berkata IMANUEL karena EL di sini adalah Elohim yang berarti ELOHIM atau TUHAN BESERTA KITA. Bethel yang berasal dari BETH yang berarti Rumah dan Elohim, Jadi Bethel berarti Rumah Elohim atau Rumah Tuhan.

Ada pula orang yang berkata bahwa Allah itu sudah menjadi bahasa Indonesia! KATA SIAPA? Kalau memang sudah menjadi bahasa Indonesia pasti di Pancasila akan berbunyi “KeAllahan yang maha Esa” Jelas orang Hindu dan budha akan keberatan karena mereka tahu bahwa Allah itu milik orang Islam.

Ada orang yang berkata bahwa yang penting khan pikiran kita tertuju kepada Yahweh sekalipun mulut kita berkata Allah. Untuk hal ini jelas tidak bisa !! Bolehkah kita berkata "AllahHu akbar" yang penting pikiran kita kepada Yeshua? Tentu tidak bisa juga bukan??

Ada pula orang yang berkata: Tuhan khan tahu isi hati kita! Justru kalau kita memang mengasihi Tuhan relakah Tuhan kita namaNya disamakan dengan berhala?

Ada orang yang berkata: Kita kan sudah terbiasa dengan kata Allah, jadi untuk mengubahnya berarti kita harus merubah Paradigma! Memang dan HARUS! Janganlah karena sudah terbiasa lalu kita melegalkan suatu kesalahan?

Ada orang yang berkata: Kalau kita harus mengganti Allah dengan Elohim atau Tuhan, dengan alasan supaya kita tidak memanggil nama berhala, kenapa dulu-dulu Tuhan tidak mempersoalkan hal ini, bahkan Roh Kudus tetap bekerja sekalipun kita memakai kata Allah? BENAR ! Tuhan seolah tidak mempersoalkannya karena tingkat pengertian kita waktu itu belum sampai, tetapi sekarang setelah pengertian akan kebenaran ini disingkapkan oleh Tuhan, dan kita masih bertahan terus maka Bacalah Ibrani 10: 26.-27. (Ayat ini jangan diperlunak.)

Dengan kita mempraktekkan kebenaran ini berarti kita menggenapi Firman Tuhan dalam Kitab Zefanya 3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama YAHWEH, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu."

Ada orang yang berkata: Yang penting kan Yesus, Kalau Yahweh yang dipanggil berarti kita seperti Saksi Yehova. Ini keliru ! Sangat keliru sekali….Kita berbeda dengan Saksi Yehova sebab saksi Yehova tidak mengakui Yesus sebagai Juru selamat sedangkan kita mengakui dan menjadikan Yesus sebagai pusat segalanya. Kita harus tahu bahwa ucapan/panggilan “Yesus” itu adalah logat Yunani, Yesus sendiri nama aslinya adalah YESHUA HAMASIAH yang berarti DIA (LAKI2) YANG MENYELEMATKAN (PRESENT CONTINOUS TENSE) = Yahweh sebagai penyelamat (Yahweh is my salvation). Jadi Yeshua dan Yahweh tidak bisa dipisah-pisahkan karena Dia dan Bapa Yahweh adalah satu (Yohanes 10:30), Yeshua itu adalah Yahweh sendiri (Yokhanan 8:24 dan 27-28)

Ada orang yang berkata: Perubahan kata dari dari YAHWEH menjadi Allah itu sudah seijiin Tuhan sendiri atas perkembangan waktu dan budaya, ini merupakan ilham Roh Kudus.

SALAH BESAR ! Bapa YAHWEH tidak pernah memerintahkan kepada siapapun baik nabi maupun malaikat untuk mengubah NamaNya, karena NamaNya itu turun-temurun dan tetap selama-lamanya (Tehilim/ Mazmur 102 : 13) bahkan tidak pernah ada satu ayatpun yang menyatakan bahwa Bapa YAHWEH memerintahkan untuk mengubah NamaNya, bahkan justru sebaliknya, terjadinya perubahan ini sampai orang Kristen tidak menyadari, ini karena adanya penyusupan dari setan untuk menyamai yang Maha Tinggi (Yesaya 14:12-14).

Ada orang yang berkata: Sudahlah kita tidak usah mempersoalkan masalah ini, buktinya toh kita tetap sejahtera dan Tuhan tidak memurkai kita!. Janganlah memakai indikator sejahtera tetapi KEBENARAN, sebab kalau masalah sejahtera, para pelacur juga bisa bertahan dalam profesinya dengan berkata bahwa Tuhan toh tidak memurkai mereka dan tetap sejahtera, bahkan hasilnya bisa buat bertahan hidup. Yeshua berkata bahwa dunia juga bisa memberi damai sejahtera (Yohanes 14:27).

Ada orang yang berkata: Bila ini dipermasalahkan kita bisa mengganggu kerukunan umat beragama, khususnya orang Islam dengan Orang Kristen. Kita bukan mau mencari masalah tetapi mencari jalan keluar dan kita tidak mau berurusan dengan orang islam,kita mengasihi orang islam dan siapapun karena Tuhan Yeshua memerintahkan untuk kita mengasihi, tetapi untuk masalah ini, adalah merupakan kesalahan orang Kristen sendiri yang menggunakan istilah yang sama dengan orang muslim, walau orang muslim akan mengatakan bahwa Allah itu adalah Tuhan tetapi kenyataannya mereka mengatakan: "TIDAK ADA TUHAN selain Allah" Kesalahan ini bukan pada orang Islam tetapi orang Kristen sendiri, kita sebagai orang yang mempunyai intelektual jangan menanggapi kasus dengan emosi tetapi dengan pikiran yang sejuk.

Jika Anda sebagai Gembala Jemaat, sampaikanlah berita ini kepada jemaat yang Anda gembalakan dan hapuslah kata Allah dari gereja Anda. Biarkan orang Islam memanggil Tuhannya dan orang Kristen memanggil Tuhannya dengan Nama masing2.Jika Anda sebagai jemaat, sampaikanlah berita penyingkapan ini kepada gembala sidang Anda, serta doakan agar gembala sidang Anda mau membuka hati dan mengembalikannya pada Nama yang sebenarnya.

Sumber artikel: http://www.alfa-omega.or.id/