Generasi yang Berbeda

Oleh: Sujud Prasetio

Di pemandangan orang bukan percaya, orang Kristen hampir tidak ada perbedaan yang begitu menonjol. Zaenal Mahmud Abidin naik motor ngebut jatuh babak belur kemudian masuk rumah sakit. Begitu juga dengan Yohanes Lukas Handianto naik motor, truk berhenti ditubruk babak belur juga, bahkan pingsan kemudian masuk rumah sakit juga. Kecuali ko Achong kecelakaan lima kali tidak apa-apa. Sebelum percaya makan nasi, ketika sudah percaya tetap makan nasi. Orang yang tidak mengenal Kristus pun bisa sukses. Agama pun begitu, hampir isinya tidak ada yang beda, setiap agama menyajikan yang baik, sebagian ajaran tentang kebaikan yang ada di Kristen juga ada di kepercayaan lain. Bahkan orang yang tidak beragama pun tahu berbuat baik, seperti yang diajarkan oleh orang beragama. Apalagi saudara, di televisi kita disajikan acara dari CBN Solusi maupun Obat Malam. Tayangan Kristen yang menceritakan kisah-kisah yang dialami orang percaya yang menerima mujizat Tuhan. tetapi ada juga tayangan dari agama lain yang juga berisi tentang orang-orang yang mengalami mujizat. Sekalipun kita tahu sumber mujizatnya berbeda. Toh yang penting kan menerima mujizat. Apa yang dirindukan tercapai. Tak peduli dari setan atau Tuhan. Seperti itulah gambaran iman orang-orang yang tidak mengenal Kristus.

[block:views=similarterms-block_1]

Saudara kepercayaan lain mengajarkan tentang pertobatan, mereka juga mengajarkan tentang iman. Jadi soal pertobatan dan bahkan soal iman tidak hanya saudara dapatkan di dalam iman Kristen, tetapi agama lain kepercayaan lain juga mengajarkan hal yang sama. Orang harus bertobat, orang harus beriman. Lalu apa bedanya?

Kesempatan ini saya akan sampaikan tentang perbedaan orang percaya dan bukan percaya dari sisi teologis maupun dalam kehidupan praktis. Saya melihat banyak orang tidak menyadari berkat yang luar biasa yang Tuhan sudah berikan bagi kita yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Lalu apa yang tidak diajarkan oleh kepercayaan lain? Ya ini, kelahiran baru, lahir baru. Kelahiran baru di dalam kekristenan itu penting. Orang bisa saja berkata aku sudah bertobat, bahkan lebih lagi orang bisa berkata aku orang yang beriman, aku sudah dibaptis. Tetapi Alkitab mengajarkan hanya melalui Kelahiran baru kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah, kelahiran baru adalah pintu masuk Kerajaan Allah, dengan kata lain tidak ada cara lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kecuali ia dilahirkan kembali.

BACA ALKITAB YOHANES 3:1-13

Yohanes 3:1-13 menceritakan pertemuan seorang pria anggota Sanhedrin datang kepada Tuhan Yesus. Pria tersebut adalah seorang guru Yahudi bernama Nikodemus. Nikodemus sendiri memanggil Yesus sebagai Guru. Dalam hal ini, ada Seorang Guru yang berasal dari Sorga dan seorang lagi seorang guru yang berasal dari Yahudi. Nikodemus mengakui Tuhan Yesus sebagai Guru yang diutus oleh Allah, sedangkan Nikodemus sendiri menyandang gelar guru karena belajar. Nikodemus kagum melihat tanda-tanda ajaib yang telah ditunjukkan Tuhan Yesus. Kepada Nikodemus, Tuhan Yesus menyatakan : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Guru Yahudi itu tidak mengerti dengan maksud pernyataan Tuhan Yesus tersebut. Pikirnya, mana mungkin seorang dilahirkan kembali kalau ia sudah tua. Dalam hal ini, Nikodemus menggunakan akal kekuatan pikirannya sendiri untuk memahami pernyataan yang telah dinyatakan oleh Tuhan Yesus. Selanjutnya Tuhan Yesus menambahkan, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sekali lagi, Nikodemus bertambah bingung dengan pernyataan Tuhan Yesus, sebab segala sesuatu yang dipelajarinya selama ini tidak dapat mencerna pernyataan yang diungkapkan Tuhan Yesus kepadanya.

KENAPA HARUS LAHIR BARU?

Kepercayaan lain mengajarkan ketika orang lahir dari kandungan seorang ibu, ia adalah manusia suci, ia manusia tidak berdosa. Berbeda dengan ajaran kekristenan, setiap manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Artinya siapan pun itu termasuk bayi yang baru lahir, ia adalah manusia berdosa. Memang ia belum melakukan perbuatan dosa mungkin, tetapi jangan lupa ia juga adalah keturunan Adam dan Hawa, sekalipun bayi tidak melakukan tindakan yang mendatang dosa, tetapi jangan lupa bayi tersebut gennya adalah dari Adam yang berdosa. Untuk itulah Tuhan Yesus berkata "jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3). Manusia harus dilahirkan kembali oleh sebab manusia Adam dan Hawa telah jatuh ke dalam dosa, demikian juga keturunannya. Jadi apa yang dilahirkan oleh daging adalah daging. Jadi lahir baru bukanlah suatu pilihan malainkan suatu keharusan. Kelahiran kembali tidak dapat digantikan dengan perbuatan baik, dengan amal, dengan menjadi orang yang beragama, bahkan lahir baru tidak dapat digantikan dengan baptisan (lahir baru bukanlah baptisan). Rasul Paulus dalam Galatia 6:15 berkata: "Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya."

Kenapa mesti lahir baru? Karena kegagalan Agama. Perbuatan manusia tidak membawa orang kepada Kerajaan Allah.

Matius 23:14-15 Tuhan mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, Tuhan berkata celakalah kamu! Karena orang-orang Yahudi menobatkan orang untuk masuk agama Yahudi, kamu menjadikan dia ke neraka. Bahkan Yesaya berkata kesalehan kita seperti kain kotor di hadapan Tuhan (Yesaya 64:6). Ketika seseorang mencoba untuk datang kepada Allah dengan kebenarannya sendiri, di hadapan Allah orang itu tidak lain selain seperti kain kotor yang tidak layak di hadapan-Nya: "Sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali tidak diubahkan ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Tidak akan pernah ada peraturan baru atau kultur baru atau situs baru atau bangsa yang baru tanpa manusia yang baru. Kita tidak akan pernah melihat perubahan terjadi sebelum perubahan pada setiap individu terjadi, entah itu di dalam pemerintahan ataupun di sekolah ataupun di negara ataupun dalam satu konsili ataupun di dalam keluarga ataupun di dalam jemaat.

APAKAH KELAHIRAN BARU ITU?

Nikodemus berfikir bahwa ia sudah layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Secara logika Nikodemus tidak salah kalau ia berkata bahwa ia sudah layak masuk surga. Ia berpikir bahwa ia diselamatkan oleh karena: "Ia adalah anak Abraham, ia adalah orang Yahudi dan oleh sebab itu dia adalah anggota Kerajaan Allah." Itulah yang dipikirkan oleh Nikodemus dan itu jugalah yang dipikirkan semua orang Israel bahkan orang-orang Israel pada zaman ini. Yohanes Pembaptis pernah menegur orang Israel dengan keras, ia berkata: "siapakah yang mengatakan kepada kamu bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan dan janganlah mengira bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu Abraham adalah Bapa kami! Karena aku berkata kepadamu Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!" (Matius 3: 7-9). Dengan kata lain Yesus sedang berkata: "Nikodemus, sekalipun kamu orang Yahudi, sekalipun kamu bagian dari umat pilihan Allah, meskipun kamu keturunan Abraham, tetapi jika kamu tidak dilahirkan kembali, kamu tidak ada bedanya dengan mereka yang tidak mengenal Allah. Inilah yang membuat kita berbeda dengan orang lain.

Dilahirkan kembali berarti Allah mengaruniakan hidup baru di dalam Kristus oleh pekerjaan Roh Kudus dengan perantaraan Firman Allah. Kelahiran baru berarti menerima kodrat ilahi oleh pekerjaan Roh Kudus dengan perantaraan Firman (II Petrus 1:4). Dan jawaban Yesus atas pertanyaan Nikodemus perihal kelahiran baru terdapat di dalam Yohanes 1:12, dikatakan begini: "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah." Dalam Alkitab BIS dikatakan begini: "Namun ada juga orang yang menerima Dia dan percaya kepada-Nya; mereka diberi-Nya hak menjadi anak Allah, yang dilahirkan bukan dari manusia, sebab hidup baru itu dari Allah asalnya." Jadi lahir baru bukan usaha dari manusia melainkan anugerah Allah bagi setiap orang yang percaya. Allahlah yang mengerjakan kelahiran kembali. Tepat sekali jika Paulus berkata: "Sebab oleh karena kasih karunia kamu diselamatkan karena iman, itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8-9). Kemudian perhatikan kalimat berikutnya "karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus." Artinya apa saudara, Tuhan sedang mengerjakan setiap orang percaya dari dalamnya. Dari dasarnya dulu. Mustahil orang akan berubah jika yang di dalam ini tidak diubah dulu.

TANDA-TANDA DAN HASIL KELAHIRAN KEMBALI

Hidup di dalam Kristus itu luar biasa. Ketika kita menerima Kristus, pada saat itulah Tuhan mulai mengerjakan hidup kita. hal inilah yang tidak dimiliki oleh ajaran mana pun, kecuali ajaran Kristus. Dan luar biasa adalah, Tuhan mengerjakan hidup kita dari dalam. Tuhan sedang mengerjakan perubahan yang dari dalam keluar. Bukan hanya hidup kekal yang akan kita dapatkan, tetapi kita pun yang masih di dunia ini juga menikmati berkat-berkatNya. Dan kuncinya hanya satu kita berserah dan menbiarkan Tuhan mengerjakan hidup kita untuk serupa dengan-Nya. Tujuan Bapa dalam hidup kita hanya satu, menjadikan kita serupa denganNya. Tidak ada jalan lain kecuali Allah sendiri yang mengerjakannya.

Ketika orang dilahirkan kembali: hatinya mengalami perubahan. Yang tidak mengasihi Tuhan menjadi mengasihi. Dari yang tidak pernah merindukan Tuhan, begitu merindukan Tuhan. Ingatkah ketika Anda bertobat pertama kali? Apakah yang Anda rasakan? Anda begitu tidak layak di hadapanNya, kemudian ketika saudara merasakan kasih Tuhan, saudara mulai menangis dan tiba-tiba saudara begitu mengasihi Tuhan. saudara mempunyai kerinduan yang dalam kepada Tuhan. Itulah saat-saat saudara dijamah Tuhan dan Tuhan mulai melahirkan kembali saudara. Kenapa orang bisa gampang melakukan dosa? Jawabannya simpel, karena tidak mengasihi Tuhan.

Ketika orang dilahirkan kembali, Ia mengalami perubahan dalam karakternya. Ketika yang di dalam ini sudah dibentuk, maka yang di luar pasti mengikuti. Orang yang dilahirkan kembali mengalami perubahan dalam hidupnya. Bukan pribadinya yang berubah, orangnya tetap sama. Tetapi sekarang ia secara berbeda dikendalikan. Orang yang lahir baru berjalan menurut Roh, dan diperintah oleh Roh Kudus. Saudara tidak sejahtera lagi jika berbuat dosa, saudara tidak nyaman jika melakukan dosa.

Jadi orang yang lahir baru pasti mengalami perubahan kelakuan. I Yohanes 3:9: "Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah." Alkitab BIS berkata: "Orang yang sudah menjadi Anak Allah, tidak terus-menerus berbuat dosa, sebab sifat Allah sendiri ada padanya. Dan karena Allah itu Bapanya, maka ia tidak dapat terus-menerus berbuat dosa." Orang yang dilahirkan baru adalah orang yang sama, namun mempunyai karakter yang berbeda dari manusia yang lama.

Ada pertanyaan seperti ini: "Bila aku adalah seseorang yang dilahirkan kembali, mengapa aku begitu sering jatuh bangun dalam dosa?" Max Lucado memberikan gambaran yang menjelaskan kepada kita semua tentang hal ini, demikian: Menurut Anda, kenapa Anda sangat sering jatuh pada awal-awal kelahiranmu? Apa Anda langsung berjalan dengan dua kaki ketika lahir? Tentu tidak. Dan ketika kamu mulai untuk berjalan, kamu lebih sering jatuh ketimbang berdiri. Apakah kita akan mengharapkan hal yang berbeda dalam perjalanan kehidupan rohani kita? "Tapi aku terlalu sering jatuh, sehingga aku mempertanyakan apakah aku sudah benar-benar selamat atau tidak." Kembali ke kelahiran jasmanimu. Bukankah dulu Anda juga sering terjatuh ketika kamu belajar berjalan? Dan ketika Anda jatuh, apakah Anda mempertanyakan kevali dan kelahiranmu? Apakah kamu, sebagai seorang balita yang berumur satu tahun, ketika jatuh ke lantai, menggeleng-gelengkan kepalamu dan berpikir bahwa mungkin kamu bukan manusia? Tentu tidak. Proses jatuh dari seorang anak kecil tidak dapat membatalkan kenyataan bahwa dia dilahirkan, sebagai manusia. Dan begitu pula, proses jatuh dari seorang Kristen tidak membatalkan kelahiran spiritualnya. Karena Allah sudah menanamkan benih Illahi di dalam hidup kita. Saat benih itu bertumbuh kita akan berubah.

Paulus pernah berkata bahwa ada bayi rohani yang membutuhkan susu bukan makanan keras. Hal ini seolah-olah Paulus sedang menunjukkan ada level-level tertentu yang berhubungan dengan hal rohani. Kita juga pernah mendengar istilah dewasa rohani. Orang yang lahir baru tidak bararti bahwa ia tidak dapat jatuh dalam dosa. Tetapi sekalipun ia jatuh, dosa tersebut tidak menguasainya. Bukan berarti dosa tidak ada lagi dalam hidup kita, tetapi dosa tidak punya kuasa lagi atas hidup kita. Godaan akan menggoda kita, tapi tidak akan menguasai kita. Betapa luar biasa harapan ini!Sehingga kita akan bangkit dan tidak berusaha untuk kembali ke lobang dosa yang sama.

Ketika orang dilahirkan kembali, orang tersebut akan menerima kuasa sebagai anak-anak Allah. Yoh. 1:12 mengatakan kita akan menerima kuasa jika kita percaya kepadaNya. Roma 8:14 Setiap orang yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah. I Yoh. 5:4 Kita menerima kuasa untuk mengalahkan dunia dan kuasa untuk bebas dari dosa-dosa kita. Artinya kita sebagai orang percaya mempunyai potensi. Potensi untuk menjadi baik, potensi untuk melakukan apa saja bersama dengan Tuhan. Tidak ada alasan untuk minder, tidak ada alasan untuk takut, tidak ada alasan untuk kuatir, karena kita mempunyai kuasa.

Dunia mengajarkan tentang kekuatan yang ada dalam diri manusia. Banyak buku-buku dan bahkan di televisi tidak sedikit yang mengajarkan tentang kekuatan pikiran, sugesti, pemikiran positif. Dan saya pun mengakui kalau hal-hal tersebut bisa membuat hidup kita berubah. Orang bisa sukses dengan itu. Tetapi saudara hal tersebut sebenarnya itu hal yang natural, hal yang wajar, semua manusia mempunyainya. Tetapi apa yang dimiliki oleh orang percaya tidak dimiliki oleh orang lain. Tuhan tidak ingin kekuatan natural kita yang menonjol dalam hidup kita, tetapi lebih lagi Tuhan rindu yang supranatural yang ada dalam hidup kita menonjol. Bisa tidak saudara? Bisa! Kita punya Roh Kudus yang menyertai kita.

Ini bedanya saya dan saudara adalah anak-anak Allah, untuk itu kita hidup selayakanya sebagai anak-anak Allah. Kita adalah orang-orang Kerajaan Allah. Untuk itu kita pun harus hidup dengan mental anak-anak Tuhan, mental orang-orang Kerajaan Allah.

Sekali lagi Saudara, bahwa saya dan Anda adalah orang-orang yang berbeda dan luar biasa. Yang sedang berjalan bersama Anda adalah Pribadi yang Mahakuasa. Kita yang terbatas sedang berjalan dengan Pribadi yang tiada batas. Jadi, tidak ada alasan untuk takut dan minder. Bersama Tuhan kita dapat melakukan perkara-perkara besar. Haleluya!