Sombong

Kesombongan kerap kali ditujukan kepada mereka yang berintelektual, cerdas, pintar, dan sebagainya.


Saya rasa sangat sedikit orang bodoh yang dikatakan sombong.


Kata-kata "sombong" ini sering kali menjadi cap bagi mereka yang justru belajar dengan baik. Saya tidak setuju akan hal itu. Memang untuk sebagian orang yang kurang cerdas, tetapi merasa diri cerdas akan cocok dengan kata sombong ini, tetapi untuk yang lainnya saya rasa tidak.

Sebenarnya kita perlu meneliti apakah pengertian "sombong" yang dimaksud oleh Alkitab.


Jika kita teliti di dalam Alkitab kata sombong berasal dari kata yunani (huperephanos) yang mempunyai arti, memiliki hanya 1 kesimpulan dan 1 pikiran di dalam diri orang itu sendiri. Dalam artian sampai ke tingkat seseorang tidak mau belajar lagi, di sanalah letak dari kata arti sombong.

Jadi sebenarnya tidak mengenal orang itu pintar atau bodoh, cap sombong dapat melekat kepada siapapun.

Sombong bukan hanya dekat dengan mereka yang pintar, tetapi orang yang bodoh yang tidak mau belajar dari orang pintar yang mereka katakan sombong, justru merekalah orang yang paling sombong.

Ingat kata sombong menyebabkan seseorang hanya mempunyai satu kesimpulan dalam pikirannya, orang sombong sangat tidak suka belajar. Mereka tidak mau belajar dari siapapun, karena mereka merasa sangat pintar.

Saya rasa benar sekali bahwa tidak dari semua orang kita bisa belajar, dan bahkan boleh belajar. Bahkan ada orang-orang yang memiliki kecerdasan di atas kita, namun kita justru tidak mau belajajar dari orang itu, disitulah sebenarnya letak kesombongan seseorang.

Jika dengan orang yang lebih pintar darinya saja seseorang tidak mau belajar, apalagi dengan orang yang berada di bawahnya, sampai di sinilah sebenarnya arti cap sombong itu boleh dikenakan pada seseorang.

Jika boleh saya sederhanakan tulisan ini, orang yang tidak cerdas, bahkan bodoh yang tidak mau belajar lagi adalah orang yang paling sombong.


hendrykornelius08.blogspot.com

hendrykornelius08.blogspot.com