Konseling

Seksualitas yang Seharusnya

Penulis : Eka Darmaputera

COBA tolong Anda definisikan apa "merah" itu! "Merah? Ah, kalau cuma itu sih, semua juga tahu!", begitu mungkin reaksi Anda. Ya, siapa yang tidak kenal warna "merah"? Tapi silakan mendefinisikannya, maka saya jamin, Anda pasti kebingungan. Saya duga, yang paling banter dapat Anda katakan adalah, bahwa merah itu bukan putih, bukan kuning, bukan biru, dan seterusnya. Baca selengkapnya ... about Seksualitas yang Seharusnya

Beda antara Cinta dan Cocok

Penulis: Dr. Paul Gunadi

Salah satu alasan paling umum mengapa kita menikah adalah karena cinta-- cinta romantik, bukan cinta agape, yang biasa kita alami sebagai prelude ke pernikahan. Cintalah yang meyakinkan kita untuk melangkah bersama masuk ke mahligai pernikahan.

Masalahnya adalah, walaupun cinta merupakan suatu daya yang sangat kuat untuk menarik dua individu, namun ia tidak cukup kuat untuk merekatkan keduanya.

Makin hari makin bertambah keyakinan saya bahwa yang diperlukan untuk merekatkan kita dengan pasangan kita adalah kecocokan, bukan cinta. Baca selengkapnya ... about Beda antara Cinta dan Cocok

Siapa Mengubah Siapa?

Penulis : Eka Darmaputera

Supaya saya tidak membuat Anda (bertambah) "sebal", saya akan mengakhiri seri pembahasan tentang "Orang-Orang Menyebalkan" sampai di sini. Tapi, saya menambahkan beberapa catatan akhir. Ingatkah Anda akan kata-kata Yesus, ketika Yudas Iskariot memprotes keras "pemborosan" yang dilakukan oleh seorang perempuan yang, astaga, menuangkan setengah kati minyak narwastu ke kaki Yesus? Kata- Nya, antara lain, "Biarkanlah dia ... Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak ..." (Yohanes 12:7-8). "Orang-orang miskin selalu ada pada kamu". Begitu pula halnya dengan "orang-orang menyebalkan". Mereka selalu ada. Oleh sebab itu, persoalan kita bukanlah bagaimana melenyapkan mereka, atau menghindari mereka. Ini tak mungkin bisa. Persoalan kita adalah, bagaimana menghadapi, menyikapi dan menangani mereka. Baca selengkapnya ... about Siapa Mengubah Siapa?

Seksualitas

Penulis : Herlianto

Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; disana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya di pegang-pegang. Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem. Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat birahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur pahlawan-pahlawan perang. . . . Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih birahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya. (LAI-TB, Yehezkiel 23:2-5,11) Baca selengkapnya ... about Seksualitas

Untuk Apakah Aku Di Dunia Ini?

Sering kali kita merasakan hidup ini begitu kosong? Bayangkan saja teman yang dekat tidak mau mengerti kita. Orang tua jauh dari kita, teman-teman gereja pada sibuk semua, Paper setumpuk belum diselesaikan belum lagi ditambah ujian yang segera menyusul. Kita merasa begitu sibuk, sekaligus sepi dan bosan. Bagi mereka yang bekerja mempunyai kesibukan dan stress tersendiri. Pada saat seperti itu, kita mulai bertanya kepada Tuhan, untuk apa aku ditempatkan di dunia ini? Apakah Tuhan itu hanya iseng dan sedang menyengsarakan aku? Atau ada maksud lain yang terkandung di dalamnya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini kita perlu kembali kepada "aku" nya, yakni Manusia? Sebenarnya apa maksud Allah sesungguhnya menciptakan kita? Apakah hanya sekadar mengisi dunia yang kosong ini? Atau ada hal yang lebih khusus yang harus kita kerjakan? Baca selengkapnya ... about Untuk Apakah Aku Di Dunia Ini?

Memberikan Pujian

Penulis : Arvan Pradiansyah

Seorang pengemis duduk mengulurkan tangannya di sudut jalan. Tolstoy, penulis besar Rusia yang kebetulan lewat di depannya, langsung berhenti dan mencoba mencari uang logam di sakunya. Ternyata tak ada. Dengan amat sedih ia berkata, "Janganlah marah kepadaku, hai Saudaraku. Aku tidak bawa uang." Baca selengkapnya ... about Memberikan Pujian

Losing Is Winning - In So Many Ways

(Kehilangan sama dengan Mendapatkan - "dalam banyak cara...")

Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela. Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melempakan sepatu Anda yang sebelah juga ?" Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya." Baca selengkapnya ... about Losing Is Winning - In So Many Ways

Menyadarkan Tanpa Mempermalukan

Penulis : Eka Darmaputera

"The ever-present Toni". Masih ingat dia? Tidak? Itu lho si Toni yang (mengaku) selalu ada "di sana", di tempat yang sedang jadi bahan pembicaraan. "Kebetulan aku persis ada di situ melihat sendiri". Toni, si "Saya-Juga-Tahu". Disebut begitu karena senantiasa mengklaim "tahu" nyaris mengenai segala sesuatu. Mengetahui semua peristiwa, obat untuk segala penyakit, jawab untuk segala pertanyaan, dan ... mengenal hampir semua orang terkenal. "Saya dengan dia dulu "kan sering main bola sama-sama". Orangnya berpembawaan ramah dan senang bergaul. Karena itu ia disukai banyak orang. Tapi biasanya tak lama. Cuma sampai orang tahu "belang"nya. Tahu siapa Toni yang sebenarnya. Dan serta-merta berubahlah ia menjadi Toni, si "Mulut Ember". "Orang seperti Toni itu memang tidak jahat, tapi "nyebelin", begitu kata mereka. Maka sungguh malanglah nasib si "Saya-Juga-Tahu" ini. Ia berbuat begitu, dengan tujuan diterima menjadi kawan sebanyak mungkin orang. Kini, orang justru satu demi satu menghindarinya. Baca selengkapnya ... about Menyadarkan Tanpa Mempermalukan

Hati Manusia yang Terluka

Penulis : Floyd Mc Lung

Ia menyebut dirinya Steve, tetapi saya rasa itu bukan nama sebenarnya.Jeans-nya tua dan lusuh, bukan karena ia membelinya di sebuah butiq trendy di Eropa dengan penampilan yang sengaja dibuat lusuh, melainkan karena ia sering memakainya dalam perjalanan "hippie"-nya.Dari Amsterdam ia berkelana lewat darat bersama seorang kawan menggunakan Magic Bus, sebuah pelayanan wisata yang murah namun penuh resiko, dan mereka baru saja tiba di Kabul, Afganistan.

Saya, isteri saya Sally, dan beberapa kawan kami tinggal di kabul dan membuka sebuah klinik bagi orang-orang barat yang putus sekolahg dan mengembara ke Asia tengah mencari petualangan, narkotika dan lari dari peradaban mereka yang membuat mereka merasa muak.banyak diantara mereka didesak ke dalam golongan pinggir masyarakat karena suatu penolakan dan perasaan terasing yang sangat dalam.taka da suatu apapun dalam lingkungan mereka yang memberikan suatu jati diri atau rasa kebersamaan.Steve tidak terkecuali. Baca selengkapnya ... about Hati Manusia yang Terluka

Pages