Pandangan yang Salah Terhadap Gereja

Ketika Yesus hidup di dunia, Ia melayani dengan tubuh fisiknya. Kemana pun Ia pergi, Ia menyembuhkan, menasehati, menunjukkan belas kasihan, mengajar, dan menjalani kehidupan yang menjadi teladan untuk diteladani orang lain. Ketika Yesus kembali ke surga setelah kebangkitan-Nya, tubuh fisik-Nya lenyap dari dunia, tetapi Ia meninggalkan tubuh lain untuk meneruskan pelayanan-Nya. Tubuh baru Kristus yang masih ada hingga hari ini adalah gereja.

[block:views=similarterms-block_1]

Pandangan yang Salah Terhadap Gereja

Para pria dan wanita modern telah membangun sebuah pandangan yang salah terhadap gereja. Banyak orang yang memandang gereja sebagai organisasi yang tidak berhubungan dengan kesalehan atau hanyalah sekumpulan orang-orang munafik yang percaya pada Tuhan tetapi hanya mengutamakan penambahan jumlah anggota, mengembangkan program- program, berpolitisi dalam masyarakat, membangun gedung-gedung gereja yang besar dimana selama hampir satu minggu penuh dibiarkan kosong tanpa kegiatan apapun. Uraian ini mungkin berlebihan, tetapi sungguh itu mewakili gambaran gereja yang ada hari ini bahkan mungkin masih menjadi pandangan dari beberapa pengunjung gereja yang paling setia sekalipun.

Pandangan Alkitabiah Tentang Gereja

Sudah jelas pandangan di atas jauh dari model gereja yang digambarkan dalam Alkitab. Gereja seharusnya merupakan tubuh dari orang-orang percaya yang telah 8menyerahkan hidup mereka pada Yesus Kristus dan telah diperlengkapi dengan karunia rohani yang mereka sadari dan mereka kembangkan (Efesus 4; 1Petrus 4:10). Karunia- karunia ini, yang diuraikan dalam Roma 12, 1Korintus 12, dan Efesus 4, termasuk juga hal-hal seperti bernubuat, mengajar, menginjili, menolong, menasehati (seperti yang kita tahu, karunia- karunia yang digambarkan ini sangat mirip dengan konseling), bahasa lidah, menyembuhkan, iman, hikmat, pengetahuan, ketajaman pikiran, menunjukkan belas kasihan, melaksanakan dan memberi. Semua karunia ini berasal dari Roh Kudus, yang diberikan sesuai dengan kehendak- Nya (1Korintus 12:11).

Berdasarkan Efesus 4:12,13 pemberian karunia-karunia Roh memiliki dua tujuan. Pertama, mempersiapkan orang-orang percaya secara individu untuk melayani sebagai bagian dari Tubuh Kristus. Yesus datang untuk menyampaikan Kabar Baik, untuk menerangi, membebaskan mereka yang dalam perbudakan, dan memproklamirkan kebenaran (Lukas 4:18). Tubuh Kristus yang modern juga memiliki fungsi yang sama, dan sama seperti Roh Kudus memberi kuasa pada Yesus (Lukas 4:18), demikian juga Ia akan memberi kuasa pada kita dan karunia yang memampukan kita untuk melayani satu sama lain.

Kedua, tujuan dari pemberian karunia Roh adalah untuk membangun Tubuh Kristus supaya kita bisa dipersatukan, berpengetahuan, dan menjadi pria dan wanita yang dewasa. Orang-orang seperti itu tidak terombang-ambingkan oleh gaya atau filsafat hidu8p yang baru. Mereka tumbuh menjadi pribadi yang stabil, penuh kasih, dan hidupnya berpusatkan pada Kristus (Efesus 4:12-16).

Tubuh Kristus hadir untuk berbagai tujuan, masing-masing anggotanya bisa memiliki pengaruh yang besar terhadap setiap orang. Ketika Tubuh berfungsi secara maksimal, maka akan menghasilkan:

[[Cat.Red.: Keempat poin berikut ini diambil dari buku Dr. Gary Collins, "How To Be A People Helper", namun penjelasan untuk masing-masing poin tidak kami sertakan. Kami hanya mengutip ayat- ayat referensinya saja.]]

  • Persekutuan

  • 1Yohanes 1:3,4,7
    "Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna." ... "Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa."

    1Korintus 1:29
    "Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia."

  • Pelayanan

  • Matius 20:26
    "Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu."

    Galatia 6:2
    "Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu."

    Roma 12:15
    "Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!"

    Yakobus 5:16
    "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."
    3. Kasih
    Yohanes 13:35
    "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid- murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

    Matius 22:39
    "Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

    Roma 5:8 "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
    4. Pertumbuhan
    Efesus 4:13-16
    "Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap- tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih."

    Pikirkanlah apa yang dapat dilakukan oleh komunitas Tubuh Kristus bagi orang-orang yang membutuhkan pelayanannya. Komunitas ini dapat: memberikan perasaan dimiliki/memiliki atau persekutuan. menunjukkan kepedulian dan perhatian yang tulus bagi orang yang dilayani, orang yang melayani, dan persahabatan antara orang- orang tersebut. memberikan bantuan praktis dan nyata untuk mereka yang membutuhkan. menyediakan kesempatan bagi orang-orang yang butuh bantuan agar mereka juga dapat menolong orang lain (ini adalah terapi yang baik). menyatakan kasih yang alkitabiah kepada orang-orang yang merasa dirinya tidak dikasihi, namun butuh dikasihi. memberikan filsafat hidup yang berarti. mendukung dan membimbing setiap individu dan keluarga saat mereka menghadapi masa-masa krisis. mendorong mereka untuk melakukan pengakuan dosa dan menyatakan kepercayaannya kepada Kristus yang Mahakuasa. memberi nasehat dan dukungan kepada konselor ketika dia berada dalam situasi konseling yang menyulitkan. membimbing setiap individu menuju ke arah kedewasaan dalam menjalin persahabatan dengan Kristus yang Mahatinggi. memberi dukungan bagi orang yang dilayani saat ia sedang bertumbuh dalam sikap hidup yang benar. menunjukkan berbagai model kedewasaan dan kestabilan psikologi- rohani. menerima orang-orang yang mengalami penderitaan, termasuk bekas pecandu alkohol, narapidana, pasien sakit jiwa, dan mereka yang merasa tidak diterima di dalam komunitas sebagai seorang pribadi yang utuh.

Sumber: tise