Sang Waktu Terus Berlalu

Oleh : Yon Maryono

Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. (Yakobus 4:14b)

Walaupun Anda merasa muda dan membayangkan akan hidup berpuluh-puluh tahun lagi, pada kenyataannya “hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yakobus 4:14). Cobalah berpaling kebelakang, ketika reuni ketemu teman Sekolah Dasar setelah 15 tahun tak berjumpa. Seolah baru kemarin anda tidak jumpa. Yah, waktu itu terbukti singkat, waktu tidak bisa dihambat dan tetap terus berlalu dan berjalan dengan cepat. Kita tidak dapat mengetahui tinggal berapa lama waktu yang tersisa ini. Ingat Firman Tuhan “janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu (bdk Amsal 27:1). Demikian pula, bila anda kehilangan uang, harta dapat dicari penggantinya tetapi kehilangan waktu maka anda tidak akan memperoleh kembali selamanya.



Rasul Paulus dalam surat-surat penggembalaannya juga selalu mengingatkan waktu itu demikian singkatnya. Jemaat di Roma diingatkan dalam suasana waktu yang singkat jangan dalam pesta pora, kemabukan, percabulan,hawa nafsu, perselisihan dan iri hati (Rm 13 :13). Rasul Pulus mendengar, mereka “tidur” rohaninya, tidak bertumbuh dewasa. Mungkin demikian kehidupan umat percaya sekarang, ditinjau dari sudut waktu, setiap minggu bergereja. Aktif dalam kegiatan gereja, sehingga dalam bayangan sudah seharusnya menjadi pengajar, tetapi masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari pernyataan Allah. Mereka masih memerlukan susu seperti anak-anak, bukan makanan keras!” ( bdk Ibrani 5:12). Mereka rajin mengejar berkat kekayaan, padahal seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu (bdk Mark 12:15b)

Jelas para Rasul mengingatkan umat percaya tentang waktu sisa dalam kehidupannya. Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah (1 Petrus 4:2). Karena, setiap orang percaya akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah (bdk Rom 14:12). Dan mereka yang tidak menggunakan waktunya untuk mengerjakan keselamatannya tidak memperoleh bagian Kerajaan Allah (bdk Gal 5:21)

Bila dalam Injil Matius 12:36 kita harus bertanggungjawab kepada Tuhan atas setiap kata yang kita ucapkan, tentu kita harus bertanggungjawab atas setiap waktu yang kita gunakan secara sia-sia.. Jangan seperti Pemalas yang ditulis dalam Amsal 24:33-34: “tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi.” Mudah sekali untuk menyia-nyiakan waktu dan kesempatan. Mereka tidak berusaha memanfaatkan sisa waktu untuk mengerjakan keselamatan dan bekerja menurut kehendak Allah sehingga memberi buah (bdk Fil 1:21-22b)

Kita yang masih hidup belum terlambat, waktu yang berlalu biarlah berlalu “…aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus”(Filipi 3):13-14). Oleh karena itu, umat percaya diminta senantiasa taat; serta tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar (Fil 2 :12). Tuhan memberkati kita semua.