Mengalami Salib

Oleh: Sunanto

I Kor 1:18 “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.”

Kadang saya bingung juga bila ditanya saya ini orang kristen yang berasal dari aliran apa ? Ketika masih kecil dulu saya pernah ikut sekolah minggu di sebuah gereja injili tetapi bersekolah di sekolah kristen yang beraliran pentokosta. Ibu saya yang bukan kristen selalu menasehati “ kamu boleh jadi orang kristen namun jangan jadi fanatik apalagi sampai nangis-nangis segala”.

[block:views=similarterms-block_1]

Dalam kedaulatanNya, saya akhirnya menerima Kristus secara pribadi dalam sebuah kebaktian kebangunan rohani di sebuah sekolah yang diadakan oleh pesekutuan doa yang Oikomene (interdenomasi). Setelah itu saya berjemaat di sebuah gereja karismatik yang pada awalnya sempat membuat saya kaget (shock) akibat mendengar ada orang yang berbahasa Roh.

Dalam perjalanan berikutnya, saya banyak dipengaruhi oleh pengajaran dari tokoh-tokoh injili terutama ketika Dia melawat dan mengubah hidup saya lewat salah satu buku karya Billy Graham. Oleh karena itu saya agak bingung bila ditanyakan berasal dari aliran mana sebab bagi saya semua aliran gereja itu (kecuali yang sesat) memiliki kelebihan masing-masing dan seharusnya dapat saling melengkapi.

Kalau saja ada denominasi salib dalam gereja Tuhan maka saya mau disebut orang kristen yang berasal dari aliran salib sebab bagi saya salib Kritus merupakan pusat dari kekristenan.

Iblis tidak takut dengan orang kristen yang hanya memiliki pengetahuan teologia. Iblis tidak takut dengan orang kristen yang hanya memiliki banyak karunia Roh. Iblis juga tidak takut dengan orang kristen yang memiliki keduanya tetapi ia sangat gemetar menghadapi orang kristen yang telah mengalami salib. Perbedaan doktrin seharusnya tidak menjadi penghalang bagi gereja untuk bersatu, sebaliknya itu justru bisa membuat gereja saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Sebenarnya hal utama yang membuat gereja terpecah-belah bukanlah perbedaan doktrin melainkan kesombongan.

Beberapa waktu yang lalu ketika Benny Hinn datang ke Jakarta sempat terjadi pro dan kontra dikalangan orang kristen termasuk dalam beberapa mailing list yang saya ikuti. Saya sama sekali tidak memberikan komentar untuk hal itu sebab tidak ingin menambah panjang perdebatan yang terjadi. Akibat pro-kontra yang mengarah pada perdebatan tersebut, seorang anak Tuhan mengirimkan email kepada saya untuk menanyakan pendapat saya mengenai Benny Hinn karena dia menjadi bingung. Menurut saya perbedaan pendapat itu sah-sah saja tetapi bila sampai terjadi perdebatan yang saling memaksakan pendapatnya dan saling menjelekkan itu sudah diluar batas. Sebenarnya bila kita semua memiliki kedewasaan dan kerendahan hati tidak akan terjadi pro-kontra (perdebatan) tersebut. Inti masalahnya bukanlah perbedaan teologis melainkan keakuan (baca: kesombongan) kita yang membuat kita merasa paling benar dibanding orang lain.

Saya memiliki mimpi satu waktu setiap kita yang berasal dari berbagai aliran gereja ini bisa memiliki kesatuan yang sejati. Saya bermimpi satu waktu orang injili, karismatik, pentakosta, baptis, advent, katolik dan aliran-aliran lainnya bisa mengalami kesatuan yang kudus.

Kesatuan yang sejati ini terjadi bukan karena doktrin dan tata cara ibadah kita sudah disamakan melainkan karena kita semua memiliki kedewasaan dan kerendahan hati karena telah mengalami salib. Saya percaya doa Yesus agar gerejaNya bisa bersatu satu waktu pasti akan digenapi.

Salah satu kunci kebangunan rohani di Cina dan Argentina adalah karena gereja Tuhan di sana benar-benar telah mengalami salib. Gereja Tuhan di Cina bisa mengalami kebangunan rohani karena hidup mereka benar-benar berpusat pada salib. Marilah kita masing-masing menguji diri kita sendiri apakah hidup kita ini sudah benar dihadapan Allah sehingga kita boleh bermegah melihat keadaan sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain ( Gal 6:4). Ujilah diri kita, sudahkah kita benar-benar mengalami salib Kristus ? Akhir kata, marilah kita saling mendoakan dan melengkapi agar bangsa ini melihat kemulianNya dan bisa dimenangkan bagi Kristus ! Amin.